Dalam setiap sujudku, akan selalu ada air mata yang mengalir tanpa terasa.
Sesuatu yang mungkin bisa aku rasakan tapi tak bisa ku ungkapkan.
Aku pikir orang seperti ku sudah kehabisan air mata.
Terkadang banyak hal yang ingin ku rasakan.
Namun, takdir setiap manusia berbeda-beda pada akhirnya.
Ada yang bahagia, ada yang menyedihkan.
Semuanya beragam.
Aku tak ingin iri terhadap takdir orang lain.
Terkadang, aku hanya perlu menguatkan hati ku bahwa inilah takdir ku.
Warrior
Beberapa orang bertanya tentang kenapa ada buku ku yang berjudul warrrior.
Sejujurnya bahwa buku yang berjudul warrrior itu dibuat selama setahun.
Dan selama setahun tersebut, namanya adalah notes from Rio : 2024.
Sederhana nya bahwa notes from Rio adalah catatan yang ku buat.
Dan tahun 2024 adalah proses pembuatan nya.
Aku terinspirasi dari Muhammad Assad yang menulis buku notes from Qatar dengan konten yang sama.
Namun, sebulan sebelum diterbitkan bahwa judul buku itu kuganti menjadi warrior.
Dari mana ?
Entahlah, dari tuhan mungkin.
Itu yang bisa ku jawab.
Namun, ada yang mendukung kenapa aku mau dan memilih nama warrior itu.
Pertama, karena singkat dan mudah diingat saja.
Kedua, ada nama ku di kata warrior.
Ketiga, makna dari warrior itu sendiri.
Secara bahasa artinya warrior itu adalah pejuang.
Ya pejuang.
Seorang pejuang adalah orang yang tetap teguh pada keyakinan nya.
Seorang warrior bukanlah orang yang selalu menang, bukan juga yang paling kaya, ataupun paling pintar, ataupun yang paling lainnya.
Seorang warrior juga sangat terbiasa kalah, gagal, ataupun susah semacamnya.
Tapi seorang warrior adalah orang yang tidak pernah menyerah pada nilai-nilai yang diyakininya.
Sesuatu yang penting dalam hidup ini
Aku pikir aku sering sekali bilang bahwa hidup ku tak lah berarti.
Aku tak pernah bosan mengatakan bahwa aku tak pernah menyangka bisa hidup sejauh ini.
Aku pikir aku ingin berterima kasih pada orang-orang yang baik padaku.
Maafkan aku sudah merepotkan kalian.
Sejujurnya, orang seperti ku, orang yang terlihat teguh dalam dirinya, kenyataan adalah orang yang rapuh juga.
Aku juga bingung kemana kah aku harus bercerita.
Entahlah.
Selama ini, selama aku hidup aku layaknya lampu dalam kegelapan.
Aku bercerita pada beberapa sahabat ku.
Namun, mereka pun juga tak tahu semua tentang ku.
Selain itu, aku bercerita ke siapa ya ?
Ya tadi lampu juga bingung mau cerita ke siapa.
Mungkin saat aku menulis aku merasa bahwa beban ku juga berkurang.
Selain itu, dalam setiap sujudku juga aku menangis.
Menangis pada tuhan ku.
Ya Allah, kuatkan hamba ini.
Aku pikir juga aku terlalu naif, aku kurang berdoa pada Tuhan ku.
Ya Allah, ampuni dosaku.
Gagal
Dalam hidup ku, kegagalan adalah hal yang terbiasa, sangat terbiasa.
Tapi mungkin itulah yang membuatku tidak alergi terhadap kegagalan ini.
Mungkin karena aku hanya punya diri sendiri kali ya hehe.
Rasanya sedih sekali, tapi aku juga harus bersyukur bahwa kehidupan ku, ku rasa lebih baik.
Entahlah, yang jelas aku merasa sedih sekali, sedih sekali.
Ya Allah, kuatkan hamba.
Jakarta, 05 November 2025 Pukul 21.20 WIB
